Jika kita berbicara dan membahas soal diet yang muncul pertama kali dalam pikiran kita adalah bagaimana caranya kita bisa mengatur pola makan, bagaimana kita bisa mengurangi apa yang kita makan atau konsumsi. Padahal hal itu bukan satu satunya faktor penentu keberhasilan program diet seseorang. Kita perlu tahu pengetahuan dasar yang berhubungan seputar diet. Apa itu diet ? diet merupakan sebuah kegiatan mengatur pola makan yang kita konsumsi. Biasanya orang yang melakukan diet itu dengan tujuan untuk menurunkan berat badan agar menjadi ideal tapi ada juga beberapa orang tertentu yang melakukan diet atas dasar anjuran dokter karena adanya penyakit tertentu yang memaksa untuk mengatur segala makanan atau minuman yang masuk kedalam tubuhnya.

            Di atas kita sudah sebutkan pengertian diet yang secara umum berarti membatasi dan mengatur segala nutrisi dari makanan atau minuman yang kita konsumsi. Makanan dan minuman yang kita masukkan ketubuh jelas mengandung kalori didalamnya. Kalori itu sendiri merupakan takaran energi yang terkandung dalam makanan dan minuman. Kita sering mendengar di luaran sana ada yang mengatakan bahwa dalam melakukan diet atau menurunkan berat badan dilakukan dengan cara menyiasati jumlah kalori yang masuk harus lebih kecil dan jumlah kalori yang keluar atau terbuang juga harus lebih besar. Apakah itu benar ? ternyata hal itu belum tentu benar adanya.

            Coba kita belajar untuk uji coba, ada sebuah contoh semisal bulu dan batu. Masing – masing benda tersebut mempunyai berat 1 (ons), dijatuhkan dalam ruangan hampa udara. Mana diantara keduanya yang jatuh mendarat duluan? Keduanya mendarat secara bersamaan karena beratnya sama. Mari kita coba lakukan dengan percobaan yang serupa. Sekarang bulu dan batu tadi dijatuhkan dari atas gedung kantor jawa pos radar banyuwangi. Mana yang lebih dulu mendarat? Jawabnya adalah batu. Mengapa batu jatuh terlebih dahulu? Hal ini dipengaruhi dan dinamakan dengan resistensi udara, yang dimana udara bisa menahan laju benda jatuh ke tanah.

            Sekarang kita kembali ke persoalan kalori. Memang banyak yang membuktikan jika kita memakai prinsip kalau kalori yang keluar lebih besar dari pada kalori yang masuk maka hasilnya adalah penurunan berat badan. Hal ini sama seperti percobaan di ruang hampa tadi, tidak ada faktor-faktor X di dalamnya. Namun ketika kalori terbentuk dari makanan dan minuman di uji dalam tubuh kita, metabolisme kita akan di pengaruhi oleh banyak sekali faktor yang tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang kita contohnya udara seperti uji coba bulu dan batu tadi.

            Tuhan menciptakan tubuh kita dengan sangat detail dan sistem yang luar biasa canggih. Tubuh kita secara sistematis dan konsisten terus membakar kalori, tidak hanya waktu beraktivitas dan bergerak saja akan tetapi disaat kita tidur pun setiap saat tubuh membakar kalori tanpa kita sadari. Jika sedang melakukan program diet seyogyanya jangan mengkonsumsi makanan atau minuman yang mempunyai kadar kalori tinggi yang dimana ketika dikonsumsi kalorinya butuh waktu yang singkat dan secara cepat diproses kedalam tubuh. Hal ini menimbulkan terjadi penambahan kalori kedalam tubuh secara besar-besaran dan otomatis akan tersimpan dalam bentuk lemak. Mengapa demikian karena kalori yang masuk kedalam tubuh secara otomatis dipakai dengan seperlunya saja oleh tubuh. Contohnya ketika kita memakan makanan yang manis, semisal kue tar dengan kadar 100 kalori. Hal ini langsung secara cepat masuk kedalam tubuh, karena kue tar mengandung karbohidrat simpel atau yang buruk. Bedakan ketika kita memakan roti gandum atau ubi dengan kadar kalori yang sama yaitu 100 kalori ini akan diproses oleh tubuh secara perlahan sehingga tidak terjadi lonjakan kalori secara besar dan tidak ada yang diubah menjadi lemak. Karena roti gandum atau ubi merupakan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks atau karbohidrat yang baik. Hal ini sesuai dengan apa yang di sampaikan oleh denny santoso seorang ahli nutrisi dan praktisi kebugaran,beliau mengatakan “ yang terpenting dalam diet bukanlah jumlah kalori, melainkan jenis kalori. Tubuh akan memproses kalori dari jenis makanan yang berbeda dengan cara yang berbeda pula “.

            Pilihlah menu jenis makanan yang kadar kalorinya rendah dan yang lambat di proses dalam tubuh. Biar bagaimanapun yang namanya kalori ya tetep kalori akan tetapi tubuh manusia juga memiliki sistem yang memiliki intruksi atau perintah yang berbeda. Tergantung asupan yang masuk ke dalam tubuh kita. Cara terbaik untuk menjalani diet adalah dengan memenuhi kebutuhan kalori dari sumber karbohidrat, protein dan lemak yang baik yang sesuai dengan kebutuhan. Apalagi kalau mengkonsumsi lebih banyak protein akan lebih membantu karena dapat meningkatkan metabolisme dan membantu mengekang nafsu makan kita.

            Dari sini kita dapat ambil kesimpulan bahwasanya yang terpenting dalam melakukan program penurunan berat badan atau program diet adalah memahami terlebih dahulu jenis kalori yang masuk kedalam tubuh kita dengan cara selektif dalam memilih makanan atau minuman yang akan di konsumsi dalam kehidupan sehari-hari.

Lukman Hakim, S.Or. – : Guru PJOK Man 2 Banyuwangi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini